Selasa, 01 Februari 2011

Sekarang Sudah Saatnya TNI AD Diperkuat Main Battle Tank

Pembentukan Batlyon Mekanis oleh TNI AD bukanlan merupakan berita yang baru kita dengar, bahkan pembetukannya Batalyon tersebut sudah diumumkan sejak bulan Februari tahun 2010, hanya saja ada satu hal yang membuat saya bertanya-tanya, kenapa TNI AD tidak juga diberikan Main Battle Tank baik bagi Batyon Kavaleri maupun Batlyon Mekanis ? 
Main Battle Tank .

Apa itu Main Battle Tank ?
Tank diasosiasikan sebagai kendaraan beroda rantai yang dapat melewati medan berat, memiliki bersenjata (meriam) yang digunakan untuk menyerang musuh secara langsung (Direct fire), dan memiliki daya perlindungan terhadap gempuran lawan. Nah dari hal tersebut terdapat tiga hal yang menjadi kunci ciri khas sebagai kendaraan yang disebut tank yakni: Mobilitas terhadap medan berat, bersenjata berat, dan memiliki perlindungan yang kuat.

Dalam dunia militer Tank memiliki beberapa klasifikasi ataupun tingkatan, pada awalnya (Perang Dunia II – Perang Dunia II) Tank diklasifikasikan berdasarkan beratnya, yakni: tank ringan, tank sedang, dan tank berat. Untuk pembagian tugasnya Tank ringan biasanya ditugaskan sebagai kendaraan pendukung laju infantri (Contohnya: M3 Stuart yang digunakan untuk mendukung serbuan infantri pasukan Australi di Buna 1942-1943), sementara sebagai Tank tempur Utama untuk tugas menghancurkan Tank lawan akan dibebankan kepada tank sedang atau berat (Contohnya: Tank T-34 dan Tank Tiger yang digunakan pada pertempuran Kursk 1943). Jika kita lihat bobot dan dimensi Tank kelas sedang dan berat yang merupakan ujung tombak untuk melawan Tank lain amatlah masif (sebagai contoh Tiger Tank dengan berat 50 Ton, Tinggi 3 Meter, panjang hingga 6 Meter), hal tersebut nampaknya yang menjadikan dasar pemikiran bahwa Tank Tempur Utama (Main Battle Tank) tidaklah cocok digunakan di Indonesia, karena berhutan lebat, dan tanahnya cenderung gembur, sehingga tank akan sangat mudah terjebak. Pemikiran tersebut sebenarnya adalah pemikiran yang salah kaprah, karena pada perkembangan berikutnya Teknologi mesin, persenjataan, dan pertahanan pada Tank telah mengalami perkembangan, baik dari segi dimensi maupun bobot, sehingga bukan berarti Tank Tempur Utama (Main Battle Tank) akan berbentuk masif, dan luar biasa berat.

Pada Perkembangan selanjutnya, Klasifikasi Tank dibagi menjadi dua yakni Light/Recon Tank dan Main Battle Tank. Light Tank/Recon Vehicle, adalah jenis Tank yang biasanya memiliki mobilitas yang sangat tinggi (karena beberapa Light Tank memiliki kemampuan amfibi maupun linud, contoh BRDM-1 dan Tank PT-76), namun memiliki sistem pertahanan maupun daya gempur yang tidak sekuat tank tempur utama. Dalam doktrin perang darat (trutama pada doktrin militir Uni Soviet) Tank Ringan bertugas sebagai kendaraan pengintai, untuk melihat kondisi musuh sebelum armada Tank Tempur Utama (MBT) menyerang. Selain itu Tank ringan juga difungsikan untuk memberikan bantuan tembakan bagi infantri, terhadap sasaran berupa titik pertahanan atau kendaraan ringan lawan (seperti Jip atau truk lawan) Sehingga apabila Tank ringan dihadapkan pada skenario bertempur melawan Tank Tempur Utama (MBT) maka Tank ringan hanya memiliki kesempatan menang yang lebih kecil.

Sementara MBT adalah jenis tank yang memiliki kemampuan daya gempur, daya tahan yang paling tinggi, memiliki kemampuan mobilitas melintasi medan yang sulit, namun tidak memiliki kemampuan linud atau amfibi selayaknya Light/Recon Tank. Hal tesebut dapat kita lihat sebagaimana definisi pada Treaty on Conventional Armed Forces in Europe, Main Battle Tank adalah yang: memiliki kempuan serang besar dengan meriam untuk menyerang secara langsung (heavy fire power, direct fire) terhadap kendaraan lain, kemampuan melewati medan yang sulit (Cross Country), memiliki perlindungan tinggi (High level protection), dan bukan untuk didisain untuk membawa pasukan (Not designed as troop carrier). Dengan kemampuannya tersebut maka MBT memiliki kemampuan untuk menjalankan misi menyerang ataupun bertahan (contohnya penggunaan T-55 dan M-48 pada perang Vietnam 1955-1975), misi penyelamatan dan perlindungan konvoi (contohnya pada operasi Gothic Serpent 1992), perang kota (contohnya pada pertempuran Kota Tskhinvali 2008), bahkan Tank Tempur Utama juga kerap dikerahkan dalam misi-misi perdamaian (Contoh pada Misi Kosovo Kontingen Perancis Turut menyertakan MBT jenis Leclerc).



Lecrec MBT yang digunakan pada operasi PKF di Kosovo
Beberapa Anggapan Keliru Mengenai MBT.
Sebagaimana telah dikemukakan di atas, bahwa terdapat beberapa anggapan yang cukup salah kaprah mengenai MBT, sehingga saya disini akan mencoba meluruskan anggapan yang salah tersebut.

1. Senjata Ringan Dapat Mengalahkan MBT
Semenjak berhasilnya upaya pasukan Hisbullah membendung gempuran pasukan IDF Israel, terdapat berbagai pemberitaan mengenai peluru AK-47 dapat menghancurkan Tank Merkava. Hal tersebut nampaknya hanyalah klaim propaganda belaka, karena Kerusakan-kerusakan yang diderita Tank Merkava adalah akbiat serangan rudal ATGM (Anti Tank Guided Missile), atau akibat menginjak ranjau. Selain itu kemampuan dasar Tank adalah menahan gempuran peluru senapan kecil. Lagi pula apabila senapan AK-47 milik Hisbulah dapat digunakan menghancurkan Tank Merkava, seharusnya Hisbullah dapat menyerang dengan mudah kedalam Israel, namun pada kenyataannya mereka hanya bisa bertahan di Libanon dan tidak melakukan serangan balik ke Israel


Merkava, MBT yang digunakan oleh IDF

2. ATGM dan IED dapat mengalahkan Tank, sehingga buat apa Tank
Lapisah Pelindung ERA (yang betuknya menyerupai batu bata) sesungguhnya merupakan bahan peledak yang terpasang pada lapisan zirah tank, bahan peledak itu akan turut meledak bersama proyektil dari tembakan lawan yang menyentuhnya.
Secara garis besar iya, hal tersebut adalah benar. Namun butuh ratusan kali penggunaan ATGM, untuk menghancurkan Tank MBT, sebagai contoh pada kasus Chalengger di Iraq. Sebuah Tank Challenger di menerima serangan dari delapan RPG dan sebuah rudal Anti Tank Milan namun Tank tersebut dapat kembali kepangkalannya, dan kembali bertugas setelah diperbaiki. Selain itu Rudal Anti Tank adalah sistem yang sifatnya ditempatkan (fixed) bukan bergerak (non mobile), selain itu biasanya satu tim operator ATGM hanya dapat membawa rudal yang jumlahnya sangat terbatas (1-2 Misil per tim) karena bobotnya yang sangat berat, sehingga mengandalkan operator ATGM untuk mengejar dan menyerang Tank lawan adalah hal yang hampir mustahil (jangan dibandingkan dengan adegan menggunakan ATGM pada Game Call Of Duty, Battle Field 2). Begitu juga dengan penggunaan IED, agar efektif harus diletakan dibawah Tank yang menjadi sasaran, sehingga penggunaan IED hanya bisa untuk misi yang sifatnya menjebak Tank lawan, tidak bisa untuk misi menyerang Tank lawan. Selain itu sistem pertahanan pada Tank Modern telah ditingkatkan, dengan dipasangkannya kit-kit untuk melawan ATGM, seperti Arena system yang dapat membutakan hingga merusak misil, atau Trophy sistem yang dapat meledakan misil sebelum mencapai tubuh Tank, atau penggunaan lapisan ERA (Explosive Reactive Armor) yang menghancurkan Missile atau proyektil ketika menyentuh kulit Tank.

3. Tank bobot nya berat dan akan amblas apabila digunakan di hutan Indonesia.
Hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Karena yang menentukan daya dukung suatu benda di atas tanah adalah ground pressure, apabila ground pressure anda lebih besar dibandingkan dengan daya dukung tanah, anda akan amblas. Anggapannya begini apabila ada kubangan lumpur, tentu anda akan terperosok kedalamnya apabila anda berdiri diatasnya mengenakan sepatu hak tinggi (karena bobot tubuh anda akan tertumpu dan terfokus pada satu titik), namun apa bila anda meletakan sebilah papan yang lebar di atas kubangan lumpur tersebut, anda tidak akan terperosok kedalamnya apabila berdiri diatasnya (karena penampang yang lebih lebar akan menyebarkan berat bobot tubuh anda pada permukaan yang lebih lebar), hal yang sama juga dapat diterapkan pada Tank, caranya dengan menggunakan roda rantai yang lebih lebar, maka jangan heran apabila ground pressure pada M1 Abrams lebih kecil dibandingkan ATV. Selain itu kita juga punya pasukan Zeni yang dapat memetakan jalur hingga topografi, serta mebangun infrasrtuktur yang dibutuhkan agar MBT dapat beroperasi secara oprtimal pada medan tempur.

Peningkatan kemampuan Kavaleri dan Mekanis TNI AD dengan diakuisisinya MBT.
Dengan di akusisinya MBT, jelas akan meningkatkan kemampuan TNI AD dalam menjalankan peran lawan TANK, karena utuk tugas tersebut TNI AD tidak hanya sebatas mengandalkan kemampuan prajurit perorangan, yang rentan terhadap serangan pertahanan Tank lawan, ataupun HElikopter maupun pesawat tempur, yang memiliki jangka waktu bertempur yang lebih terbatas. Selain itu juga dengan dengan diakusisinya Tank MBT maka TNI AD akan memiliki kapabiltas yang lebih dalam hal kemampuan daya gempur (fire power), dapat mengembangkan taktik dan startegi baru untuk menyerang maupun bertahan, meningkatkan kemampuan mobilitas gerak pasukan, yang mana hal-hal tersebut adalah kemampuan yang penting bagi batalyon Kavaleri maupun Mekanis yang mengandalkan kendaraan tempur senjata utamanya. Sebagai contoh apabila divisi Batlyon mekanis disekenariokan akan merebut suatu wilayah (seperti merebut kota), maka MBT dapat bergerak dengan cepat menuju sasaran, dan karena bersenjata berat MBT dapat dipergunakan melawan TANK lawan yang menjaga kota tersebut, menghancurkan titik-titik pertahanan atau fortifikasi, hingga mengilas blokade-blokade penghalang. Di sisi lain dengan diakusisinya MBT tentu akan meningkatkan moral prajurit, terutama apabila terjadi perang, dan meningkatkan daya gentar bagi Angkatan bersenjata kita. Oleh karena itu maka sekarang sudah saatnya TNI AD diberikan MBT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar