Minggu, 30 Januari 2011

Didi Sutardi Pimpin KONI Kuningan

TOTO SANTOSA/’’PRLM’’
TOTO SANTOSA/’’PRLM’’
Ketua Umum KONI Jabar H.Azis Syarif (kiri), menyerahkan bendera kebesaran kepada Drs. H. Didi Sutardi, seusai acara pelantikan di Wisma Permata Komplek Stadion Mashud Wisnusaputra Kuningan, Sabtu (29/1).*
KUNINGAN, (PRLM).- Mantan Kepala Dinas PU Cipta Karya Kab.Kuningan, Drs. H. Didi Sutardi beserta 30 Pengurus KONI (Komite Olah Raga Nasional Indonesia) Kab.Kuningan untuk masa bakti 2010-2014 berikut para pengurus sembilan cabang olahraga yang memiliki kepengurusan baru, secara resmi dilantik Ketua Umum KONI Jawa Barat, H.Azis Syarif, bertempat di Wisma Permata Komplek Stadion Mashud Wisnusaputra Kuningan, Sabtu petang (29/1).
Terpilihnya H.Didi Sutardi yang mantan Ketua Pelaksana Harian KONI pada periode sebelumnya, berhasil menggantikan H.Aang Hamid Suganda (Bupati Kuningan) yang menjabat Ketua pada periode 2006-2010 dengan memperoleh suara mutlak 24 suara dari 28 pemilih dan unggul dari dua kontestan lainnya, pada Musorkab 11 September 2010 .
Pada kesempatan itu, H.Azis Syarif, mengingatkan, menjadi pengurus KONI bukan untuk gagah-gagahan, mencari peluang apalagi mencari untuk biaya hidup. Melainkan disetiap pengurus harus berniat untuk mengabdikan diri karena memiliki tanggungjawab berat dalam memajukan dan menumbuhkembangkan olahraga.
Para pengurus yang baru dilantik, kata H.Azis, jangan terus berdiam diri tanpa memiliki program atau jadwal kegiatan yang jelas, tetapi mesti memiliki program besar terutama untuk meningkatkan prestasi di setiap cabang olahraga. Selain itu, harus berhati-hati dalam menggunakan anggaran sehingga jangan sampai ada pengurus yang berurusan dengan hukum, karena terjadi penyelewengan dalam penggunaan dana untuk atlet. “Tak sedikit orang bersedia menjadi pengurus KONI hanya untuk mencari peluang,” katanya.
Sementara itu, Bupati Kuningan H.Aang Hamid Suganda, menegaskan, kepengurusan yang baru diharapkan mampu menjadikan Kuningan Bangkit dengan terus berupoaya memperbaiki peringkat khususnya pada Porda XII tahun 2014 mendatang. Pada Porda XI kemarin, Kuningan menempati posisi ke-20 padahal pada Porda sebelumnya masuk peringkat 16.
“Saya akui saat itu terlalu memprioritaskan cabang sepakbola ,” ujarnya. Bupati Aang juga meminta kepada pengurus yang baru untuk tidak membeli atlet dari luar daerah melainkan lebih baik membina atlet dari daerah sendiri, ini strategis. Persaingan prestasi antar daerah, memang sangat ketat, tetapi akan lebih baik mendalkan atlet binaan sendiri bila dibanding harus membeli atlet dari daerah lain. “Kami juga sudah memberikan penghargaan kepada dua atlet tolak peluru dan loncat indah yang berprestasi, diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS),” kata Aang.
Ia juga mengakui sarana dan prasarana olahraga di Kuningan masih sangat terbatas padahal hal itu penting untuk memajukan cabang olaghraga. “Mana mungkin bisa berprestasi kalau tidak ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai, apalagi kalau tidak ada duit,” katanya.
Sementara para pengurus sembilan Cabor yang turut dilantik, yakni pengurus Pobsi, Taekwondo, Pordasi, Ikasi, Perbasi, PBVSI, IPSI, Pelti dan FPTI (Federasi Panjat Tebing Indonesia). “Khusus bagi Pobsi yang baru terbentuk, masih terdapat kendala karena belum memiliki meja bilyar maupun tempat khusus untuk latihan atlet. Ini perlu mendapat perhatian baik dari KONI maupun Bupati Kuningan,” tutur Jonli, pengurus Pobsi. (A-164/A-26).***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar