Jumat, 28 Januari 2011

Kronologi Tabrakan Maut KA Mutiara Selatan Vs KA Kutojaya Selatan

Kronologi Tabrakan Maut KA Mutiara Selatan Vs KA Kutojaya Selatan 
Arbi Anugrah - detikNews




Berikut kronologi kecelakaan kereta yang terjadi pada Jumat (28/1/2011) pukul 02.24 WIB tersebut. KA Kutojoyo mengangkut 420 penumpang berangkat dari Kiara Condong, Bandung menuju Kutoarjo. Berangkat dari Bandung pukul 21.30 WIB, Kamis (27/1).

Sedang KA Mutiara Selatan adalah KA eksekutif, berangkat dari Stasiun Gubeng, Surabaya menuju Jakarta pukul 16.30 WIB, Kamis (27/1).

Berdasarkan kronologi yang dibuat petugas stasiun KA Langensari, KA Kutojaya jurusan Kiara Condong-Kutoarjo, tiba di Stasiun Langensari dari arah Bandung pada pukul 02.20 WIB. KA tersebut, kemudian berhenti di jalur tiga menunggu persilangan dengan KA Mutiara yang datang dari arah berlawanan.

Pada pukul 02.24 WIB, KA Mutiara melanggar lampu sinyal hijau saat hendak masuk ke stasiun Langensari. Karena KA Mutiara menerobos masuk, rangkaian KA tersebut akhirnya juga masuk ke jalur 3 sehingga terjadi tabrakan dengan KA Kutojaya yang berhenti di jalur itu.

"Seharusnya KA Mutiara tersebut berhenti dulu, menunggu  lampu hijau menyala yang menandakan wesel sudah dipindah ke jalur dua yang memang aman," jelas Kepala Humas PT KA Daop V Purwokerto, Surono di lokasi.

Dia menyebutkan, lokomotif KA Mutiara yang diawaki Sugeng K sebagai masinis, Arianto sebagai asisten masinis, kemungkinan sempat sadar bahwa dia melanggar sinyal kemudian berupaya mengerem laju kecepatan KA-nya.

Hal ini terlihat dari tingkat benturan yang terjadi. "Kalau laju kecepatan KA Mutiara cukup tinggi, kemungkinan efeknya akan lebih parah lagi. Seperti kecelakaan yang terjadi di stasiun Petarukan Kabupaten Pemalang beberapa waktu lalu," jelasnya.

Dalam kecelakaan tersebut, Dua gerbong rangkaian KA Mutiara dengan no lokomotif CC 20311 anjlok dari rel, gerbong pembangkit yang berada persis di belakang lokomotif dan satu gerbong penumpang yang ada di belakangnya. Sedangkan untuk KA Kutojaya yang ditarik lokomotif CC 20162 yang diawaki Kuswanto sebagai masinis dan Muslihudin sebagai asisten masinis, tidak ada yang anjlok.

"Hanya memang akibat dampak benturan, gerbong yang ada di belakang lokomotif Kutojaya menjadi ringsek dan beberapa penumpang terjepit. Hal ini karena terdesak lokomotif yang tertabrak KA Kutojaya dan rangkaian gerbong di belakangnya yang dalam posisi berhenti," jelasnya.

Mengenai penyebab kecelakaan pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan KNKT yang sudah turun ke lokasi kejadian. Namun dari dugaan sementara, kecelakaan terjadi karena kelalaian dari awak lokomotif KA Bisnis Mutiara jurusan Surabaya-Bandung yang melaju dari arah Yogyakarta.

"KA tersebut melanggar sinyal lampu merah sebelum masuk ke stasiun Langensari. Harusnya KA tersebut berhenti dulu," tambahnya.

Tiga korban yang meninggal adalah Istinganah (20) warga RT 1 RW 6 Desa Gintungan Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo, Nani Agustini (22), warga Desa Srasak, Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen, dan Lina Rasminiati (20) warga Banjar Patoman.

"Seluruh korban, merupakan penumpang yang berada di gerbong pertama atau gerbong penumpang belakang lokomotif. Gerbong ini yang mengalami kerusakan paling parah, karena terhimpit lokomotif dan rangkaian gerbong belakangnya," tutup kata Surono kepada wartawan.
(ndr/ndr)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar