Sabtu, 12 Februari 2011

Foke: Jalan Ambles Sulit Diperbaiki

Foke: Jalan Ambles Sulit Diperbaiki
Salah satu caranya membangun pabrik penjernihan air untuk mengurangi penyedotan air tanah.

Jalan RE Martadinata, Jakarta Utara yang amblas (Twitter TMC Polda Metro Jaya)

VIVAnews- Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan perbaikan amblesnya jalan RE Martadinata, Jakarta Utara sulit dilakukan. Perbaikan itu harus dilakukan secara menyeluruh, sebab jika tidak akan sia-sia karena muncul kerusakan berikutnya.

"Ini ibarat nambal, satu dibenerin, yang lain bocor lagi," kata Fauzi Bowo di sela rapat kerja Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia di Hotel Sahid, Jakarta, Sabtu 12 Februari 2011.

Foke, nama panggilan Fauzi Bowo menjelaskan amblesnya jalan RE Martadinata disebabkan karena adanya penurunan muka tanah.

Sementara penyelesaian keseluruhan untuk mencegah terjadinya penurunan muka tanah itu sendiri harus dilakukan secara sistematis. Penurunan muka tanah disebabkan karena penyedotan air tanah yang dilakukan secara terus menerus. "Jadi pencegahannya tidak gampang," ujarnya.

Saat ini, Pemprov DKI tengah melakukan kajian terhadap pembangunan pabrik penjernihan air Jatiluhur yang akan disalurkan ke Jakarta. Hal itu menjadi solusi jangka panjang untuk menghentikan perluasan penurunan muka tanah di Jakarta. "Nanti itu air kita gelontorkan lewat pipa, bukan lewat saluran terbuka," terangnya.

Ia menambahkan saluran yang mensuplai air Jakarta sudah banyak dihuni bukan hanya oleh manusia namun juga industri yang membuang limbah. "Jadi kalau kita pengen selamet ya bikin pabrik air dulu, baru kemudian kita larang orang untuk sedot air tanah," tutupnya.

Jumat Kemarin Jalan RE Martadinata, Jakarta Utara kembali ambles. Kini lokasinya berada di depan Stasiun Ancol, Pademangan Timur,  Jakarta Utara. Jalan yang ambles sepanjang kurang lebih 30 meter.

Menurut Muchtar, 42 tahun, warga Pademangan, jalan tersebut mulai mengalami tanda-tanda akan ambles sejak lima bulan terakhir. Terdapat sejumlah celah pada jalan yang ambles itu. Terlihat pula rongga antara tanah dan lapisan beton jalan.  Selain jalan, tanggul yang membatasi jalan dengan Kali Ancol juga mengalami penurunan lebih dari 40 sentimeter.
Menurutnya, amblesnya tanggul di Kali Ancol yang berada di seberang Stasiun Ancol itu, sudah terjadi lebih dari satu tahun. "Tanggul itu memang sudah turun sebelum Jalan RE Martadinata ambles September 2010," jelasnya. (hs)
• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar