RSHS Jadi Tempat Pelatihan Bibir Sumbing Internasional
Tya Eka Yulianti - detikBandung
Tya Eka Yulianti - detikBandung
Chairman IAOMS Foundation, Prof Nabil Samman mengungkapkan, dipilihnya RSHS sebagai tempat pelatihan bukan dikarenakan angka penderita kelainan celah bibir dan langit-langit atau yang biasa disebut bibir sumbing banyak ditemukan di Jabar, tapi karena kemampuan dan keahlian para staf bedah mulut di RSHS yang dinilai baik.
"Pemilihan RSHS bukan karena angka penderitanya banyak. Tapi berdasarkan keahlian yang sudah kami ketahui," ujar Nabil dalam Press Confrence di Ruang Sidang RSHS, Jalan Pasteur, Rabu (2/2/2011).
Menurut Nabil, ada hal yang berbeda yang ditemukan dalam proses pelatihan ini. "Biasanya, kami datang untuk mengajari. Tapi di sini kami malah diajari," katanya.
Sergio Ramirez Varela, dokter asal Madrid Spanyol menjadi satu-satunya peserta dalam program ini. Ia akan menempuh pelatihan selama 1 tahun dengan rangkaian 2 bulan pelatihan di Florida USA, 4 bulan di Bandung Indonesia, dan 6 bulan di Petroria Afrika Selatan.
Dalam acara yang sama, Direktur RSHS Bayu Wahyudi menyatakan kegembiraannya dengan program ini. Menurutnya, program ini dapat menjadi peluang untuk meningkatkan kualitas RSHS.
"Tentu ada rasa kebanggaan karena kita dinilai bisa sejajar oleh dunia Internasional. Ini bisa jadi percepatan daya saing bangsa. Selain itu ini akan menjadikan RSHS mendunia, apalagi kami sedang mengejar World Class Hospital," tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar