Minggu, 20 Februari 2011

Addict Maicih Melanda Kaum Muda Bandung

Addict Maicih Melanda Kaum Muda Bandung




Bandung - Di kalangan anak muda dan dewasa muda di Bandung, Maicih bak tren gaya hidup masa kini. Boleh dibilang, anak gaul Bandung belum lengkap kalau belum tahu Maicih.

Setiap hari di situs jejaring sosial Facebook dan Twitter tak ada habisnya membahas tentang Maicih. Komunitas pecinta Maicih pun akhirnya terbentuk dengan
sendirinya. Komunitas pecinta Maicih biasa disebut Icihers.

"Di twitter juga banyak bermunculan akun-akun seperti @maicihyeah, @infomaicih, @maicihsuper. Yang paling update itu @infomaicih," ujar Presiden Maicih, Reza Nurhilman atau yang akrab disapa Axl.

Axl pun sangat berbangga hati karena para Icihers yang 90 persennya perempuan ini benar-benar loyal terhadap info-info tentag Maicih.

"Saya pernah menghubungi akun @infomaicih. Saya bilang biar saya gaji saja. Tapi malah ditolak, katanya sudah addict sama Maicih," terang Axl.

Axl pun tak puas begitu saja dengan kesuksesan Maicih. Ke depan ia akan melakukan inovasi baru untuk lebih mensukseskan bisnisnya ini. "Nanti kita coba
bikin wardrobenya. Semacam kaos atau merchandise lainnya," katanya.

Axl pun bermimpi kelak ia bisa juga membuka Maicih Kafe. "Menu menunya misalnya bubur pakai Maicih, atau nasi goreng pake Maicih. Tapi kita tidak jual Maicih per bungkus di kafe," harapnya.

Axl juga tak hanya sekadar ingin menjadikan Maicih sebagai jajanan khas Bandung. Ia berharap Maicih bisa jadi ikon keripik setan. "Maicih memang bukan keripik setan yang pertama. Tapi saya pengen Maicih jadi ikon. Bisa dijadikan sebagai oleh-oleh Bandung juga, tapi bukan sekadar oleh-oleh, tapi jadi kebutuhan," ujar Axl.

Kini mahasiswa jurusan Manajemen di Universitas Kristen Maranatha ini bisa mengantongi uang untuk membiayai kuliahnya sendiri. "Tidak menyangka bisa
seperti ini, tadinya buat jajan sama rokok mah cukup lah. Tahunya bisa lebih," katanya.

Bagi yang penasaran mencoba keripik fenomenal yang satu ini, bisa didapat ke 7Heaven Book Store Jalan Raden Patah, atau di Jenderal-jenderal Maicih yang
tersebar di penjuru Kota Bandung.
(avi/ern)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar